Wednesday, November 21, 2012

Berdoa untuk Palestina


Di sini, kita masih terlena dengan asyik masyuk kehidupan dunia. Berjejaring sosial ria, tak segan-segan menunjukkan anarkisme verbal pada sesama muslim via twitter/facebook, tapi di ujung sana perang telah bergejolak. Israel kembali menggempur Palestina. Ironisnya tepat di Tahun Baru Islam. Korban pun berjatuhan semudah hujan turun dari langit. Sementara kita di sini hanya bisa berdoa, memendam amarah akibat tindak busuk Zionis-Israel.
Dalam artikel kali ini Samandayu menyerukan kepada teman-teman sesama muslim untuk mendoakan saudara kita di Gaza. Sekaligus lebih mawas diri akan tanda-tanda akhir zaman!
Kronologis Serangan Israel November 2012
Gempuran roket dan bom Israel terjadi saat umat muslim di Gaza, Palestina mengawali Tahun Baru Hijriah 1434.  Akibat serangan yang terjadi pada rabu malam (14/11) tersebut komandan militer senior HAMAS Ahmad Al Jabaari gugur. Ia meninggal setelah mobil yang ditumpanginya dihantam roket pesawat Israel.
Hal ini mendapat reaksi keras dari ratusan anggota HAMAS dan militernya, Brigade Ezzedine al-Qassam yang sebuah rumah sakit. Mereka menembakkan senjara ke udara dan masjid di seluruh kota menyerukan agar umat Islam belasungkawa atas kematian Ahmad Al Jabaari.
Al Jabaari dimakamkan pada kamis (15/11) dan rakyat Palestina menembakkan senjata api ke udara sebagai tanda duka cita dan tanda perlawanan. Tapi kita semua tahu perlawanan militer itu tak akan pernah berarti melawan Israel yang sudah menyiapkan 270 roket di 250 titik di Gaza. Sampai hari ini korban tewas dan terluka terus berjatuhan. Bahkan dari Gaza News korban sudah gugur lebih dari 40 orang dan 330 orang terluka. Sebagian besar dari mereka adalah wanita, anak-anak, dan orang tua.






Sangat sakit hati dan mengerikan jika kita menyaksikan foto-foto korban. 

Amerika Mendukung, Negara Lain  Melongo
Serangan tersebut tentu bukan serangan pertama kalinya dari Israel ke Gaza.  Agresi militer ini konon akan lebih mengganas dan awal serangan di  tiga hari yang lalu itu hanya 'pemanasan'. Pada konflik 2008-2009, korban tewas di Jalur Gaza mencapai 1000 orang dan korban luka sampai 4000 orang.
Konflik ini merujuk pada konflik yang terjadi antara Israel dan HAMAS setelah gencatan senjata terjadi selama enam bulan.Israel melacarkan Operation Cast Lead atau erangan udara sebaga balasan atas serangan roket dari Gaza dan Hamas.
Negara adidaya, Amerika, tidak memberikan pertolongan signifikan dan hanya bertopeng janji-janji berbau diplomatis yang tak akan terlaksana. Jangankan memberikan sanksi, mengecam saja tidak. Coba kalau yang melakukan penyerangan itu warga muslim, mungkin Amerika sudah menyerbu seperti halnya invasi ke Irak dan Afghanistan.
Genosida (pengabaian dunia terhadap terjadinya pembantaian massal) telah kembali terjadi di era ini. Bagaimana dengan negara-negara 'kecil' lainnya seperti Indonesia? Yah, dengan mengecam, dan tentulah seakan tak punya kekuatan untuk lebih dari sekadar mengecam.
Pemerintah Obama pun dikabarkan telah memberikan dukungan terhadap serangan Israel ke Gaza. Juru bicara Departemen Luar Neger AS, Mark Toner pun tegas mengatakan dukungannya pada Israel untuk menyerang Gaza. Obama juga sudah bicara dengan PM ISrael, Benjamin Netanyahu pada 14/11 dengan 'alibi' untuk membela diri. Yeah, artinya Israel dianggap berhak menempati tanah Gaza dan mengusir rakyat Palestina dengan cara anarkis. Karena Palestina dianggap tidak bisa diajak 'berdamai/kooperatif'.
Pencitraan Obama pun kembali mengemuka, katanya meski ia menyetujui agresi Israel, tapi dia sangat menyesali adanya korban. Macam mana! Jika ada perang otomatis selalu ada rakyat sipil yang jadi korban!
Wahai pecinta Obama, lihat bagaimana idolamu berlaku? Masih terus bereuforia presiden yang konon sempat sekolah di negara kita ini adalah pemimpin yang baik? Untuk melihat ini secara diplomatis adalag gampang! Setiap negara berhak memutuskan perang tapi negara lain juga berhak atas perdamaian. Tapi di sisi ini saya melihatnya dari kacamata muslim.
Jadi untuk sejenak, ada baiknya kita melakukan tindakan kecil selain berdoa. Yaitu membiasakan diri untuk berdamai dengan diri dan lingkungan. Pandanglah kawanmu sebagai saudara, apalagi jika ia muslim dan Anda juga muslim. Maaf memaafkanlah, janganlah berlaku anarkis satu sama lain. Janganlah menumbuhkan ego sedemikian pekat hanya karena ingin diakui oleh orang lain.
Lihat foto-foto yanh menyakitkan di atas? Tidakkah kita terketuk? Tidakkah kita harus merasa lebih beruntung dari mereka? Juga seharusnya teringat akan kewajiban kita sebagai manusia, untuk mengingatkan sesama.
Meski suara kita hanya seperti decit tikus di tengah gonggongan anjing, tapi percayalah, Tuhan akan mendengarnya!
Dan untuk diri kita yang merasa punya nasib nahas setiap harinya, merasa jadi korban karena pandangan orang lain, lihatlah kenyataan di atas. Rapikanlah atribut pakaian dan jernihkanlah hati. Itu sudah lebih dari cukup, Kawan. Jangan memperburuk keadaan.
*
Foto: dari berbagai sumber
sumber : http://wanasedaju.blogspot.com/2012/11/berdoa-untuk-palestina.ht

No comments:

Post a Comment